8 Fakta Menarik dan Penting Tentang Gunung Cikuray
Hutan hijau dengan rute yang cukup menantang bagi pemula ada di Gunung Cikuray. Tempat ini bisa kita jadikan objek pendakian buat kamu yang ingin mulai meningkatkan kemampuan bertahan hidupnya di alam liar.
Dikarenakan tak terlalu sulit maupun tak terlalu mudah, maka sangat cocok dipilih buat siapa saja yang ingin mencoba keluar dari zona nyaman saat mendaki, atau sebagai sarana latihan sebelum menantang puncak gunung yang jauh lebih sulit seperti Gunung Gede Pangrango.
Masih terletak di Jawa Barat, gunung yang memiliki ketinggian 2800 mdpl ini tetap tak boleh kamu sepelekan begitu saja. Kamu harus mempersiapkan segala macam hal yang dibutuhkan untuk naik gunung.
Misalnya, kenakan sepatu hiking demi menunjang keselamatan kita selama aktivitas pendakian berlangsung karena jalurnya terkadang licin sekalipun tak turun hujan.
Secara keseluruhan, melakukan hiking di tempat ini bisa menjadi sarana terbaik untuk mulai meningkatkan kekuatan otot sebagai bagian dari perjalanan kamu menjadi pendaki terlatih dan profesional.
Tapi sebelum buru-buru mengemas diri, pastikan kamu ketahui terlebih dahulu beberapa fakta penting tentang Gunung Cikuray di bawah ini, agar mampu menyediakan persiapan yang jauh lebih matang dan sesuai dengan kondisi medan yang akan dilalui.
Terletak di kota Garut
Jadi tak heran jika terdapat 3 cara untuk bisa mengakses gunung tinggi yang satu ini, diantaranya bisa melalui Cilawu, Bayongbong, dan Kiara Jenggot.
Berhati-hatilah ketika kamu memutuskan untuk naik ke gunung ini. Pastikan membawa bekal air yang cukup karena nanti akan sangat sulit untuk menemukan sumber mata air, sungai, ataupun air terjun.
Jika tidak mendapatkan asupan cairan selama seharian penuh, maka dikhawatirkan tubuh kamu terkena dehidrasi yang parah.
Dehidrasi sendiri bisa menjadi musuh utama saat kita berada di gunung dan dapat menghambat aktivitas hiking kita. Tentu saja, kondisi ini bisa teramat begitu berbahaya.
Gunung Tertinggi ke-4 di Jawa Barat
Sekalipun menduduki peringkat empat besar, akan tetapi kita masih bisa menikmati ketakjuban suasana di atas puncak, yang seringkali menggambarkan lautan bintang dari cahaya lampu di kota-kota nan jauh di sana.
Selalu kenakan baju hangat karena cuacanya akan semakin dingin saat menjelang sore hari dan malam tiba.
Seringkali muncul badai yang bikin aktivitas berkemah kamu semakin menantang. Dikarenakan kondisi cuaca tersebut bisa sangat berbahaya, maka disarankan untuk segera berlindung di tendanya masing-masing.
Tersedia 6 Jalur Pendakian
Akan tetapi untuk jalur pendakiannya sendiri ada 6 rute yang bisa kita tempuh. Masing-masing darinya memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga bisa kamu jelajahi satu per satu jika penasaran atau jiwa petualang kamu masih bergejolak sekalipun sudah berkali-kali datang ke tempat ini.
Jalur tersebut diantaranya melalui Pemancar, Kiara Jenggot, Cintanagara, Pamalayan, Tapak Geurot, dan Cikajang
Untuk beberapa jalur cenderung berbahaya dan tak cocok bagi pemula, sehingga wajib membawa satu atau dua orang profesional yang telah tahu medan bersama kamu.
Belum Pernah Meletus
Alhasil, bentuk dari kerucutnya masih sangat sempurna dan belum dipengaruhi pergerakan alami dari ledakan yang dihasilkan seperti halnya gunung-gunung berapi pada umumnya.
Di saat yang bersamaan, Gunung Cikuray pun tak memiliki kawah aktif sehingga tak cocok dijadikan tempat wisata jika tujuan kamu memang ingin melihat atau meneliti bekas ledakan tersebut.
Namun tetap berhati-hati saat berkunjung, karena bagaimana pun juga, Cikuray masih termasuk ke dalam gunung yang sewaktu-waktu bisa meletus dan mengalai erupsi.
Punya Nama Lain
Misalnya pada masa Sunda Lampau, ia dinamai dengan Gunung Srimaganti dan Srimanganten. Nama ini muncul pada beberapa naskah kuno yang menjadi bukti adanya peradaban panjang di masa itu.
Sejarah berlanjut hingga sampai di abad ke-17 yang mana Gunung Cikuray dijadikan sebagai tempat pertapaan bagi para pendeta. Kegiatan tulis menulis di zaman kerajaan pun senantiasa dilakukan di tempat ini.
Bukti-bukti ini masih bisa kamu temukan di cagar Budaya Ciburuy. Tempat yang cocok buat kamu mengenal sejarah Sunda di zaman dulu.
Dijadikan Stasiun Pemancar Televisi
Di saat yang bersamaan pula, jalur ini merupakan jenis yang paling ramah bagi para pendaki, sehingga mereka akan cepat segera sampai di puncak tanpa merasa kesusahan dibandingkan dengan rute jalan lain.
Bahkan terdapat banyak sekali sumber air dan sinyal HP selama masa hiking berlangsung, dan membuatnya menjadi jalur teraman bagi para pemula.
Membutuhkan 8 Jam Pendakian
Untuk itulah, kamu wajib membawa peralatan yang penting-penting saja, agar tidak membebani pundak namun tetap bisa memenuhi segala macam kebutuhan saat aktivitas hiking berlangsung.
Tidak disarankan untuk hiking sendirian karena ada kemungkinan tersesat. Bawa satu atau dua orang yang sudah sering bermain ke tempat ini agar lebih aman dan nyaman.
Hindari pula mendaki gunung saat sore hari karena bisa-bisa kamu kemalaman dan tak mampu sampai ke puncak. Lingkungan hutan yang gelap gulita tentunya sangatlah beresiko bagi pendaki manapun.
Hutan Belantara dan Tanah Gundul
Akan tetapi sesampainya kamu di puncak, maka pepohonan yang rindang dan semak belukar akan berkurang jumlahnya secara drastis, sehingga nampak seperti lapangan dan tanah gundul.
Di tempat tersebut pulalah, banyak para pendaki yang mendirikan tenda demi menikmati suasana alam dan pemandangan berupa hamparan kota atau lautan awan.
Dijamin perjalanan kamu hingga ke puncak Gunung Cikuray akan terbayar dengan perasaan senang dan damai saat memandangi zamrud khatulistiwa dari tempat tertinggi di kota Garut.
Posting Komentar